"Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan ..."
(QS. An-Naml : 88)
mengandung isyarat yang jelas bahwa gunung-gunung berjalan dengan begitu cepat seperti awan, tetapi manusia melihatnya tetap di tempatnya.
inilah ilmu yang menetapkan bahwa bumi beserta segala sesuatu yang ada di atasnya, baik makhluk hidup maupun benda mati, berputar dengan kecepatan yang sama.
karena itu, kita menyangka bahwa gunung-gunung diam tidak bergerak, padahal sebenarnya dia berputar bersama dengan bumi.
para ilmuwan telah mencontohkan fenomena ini, yaitu jika ada dua kereta api berjalan dalam waktu, kecepatan dan arah yang sama, jika penumpang dalam salah satu kereta itu melihat kereta lain yang sejajar dengannya, dia akan menyangkanya diam tidak bergerak.
demikian juga gerakan gunung-gunung bersama dengan bumi, Maha Suci Allah yang telah berfirman
"Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan ..."
(QS. An-Naml : 88)
karena itu matahari, bulan dan bumi berjalan dalam orbitnya masing-masing atau falak khusus seperti istilah yang dipakai dalam Al-Qur'an
sisi kemukjizatan di dalam ayat tersebut adalah isyarat tentang perputaran bumi dengan firman-Nya
"... Padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan ..."
inilah yang ditemukan oleh ilmu dan pengetahuan manusia dalam abad ke 17
Al-Qur'an telah menetapkan gerakan perputaran bumi.
penjelasan Al-Qur'an dalam hal itu sangat jelas, ini berasal dari Dzat yang maha bijaksana lagi maha mengetahui tanpa diragukan lagi oleh orang-orang yang berilmu, dengan gaya bahasa yang mengandung kemukjizatan sebagaimana gaya bahasa keseluruhan Al-Qur'an, Allah Berfirman,
"Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang menciptakan degnan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti apa yang kamu kerjakan."
(QS. An-Naml : 88)
ayat ini mengukuhkan bahwa semua benda yang mengikuti hukum gravitasi bumi, seperti gunung, laut, dan udara yang menyelimuti bumi, beredar bersama-sama dengan bumi (rotasi) dalam waktu satu hari dan beredar mengelilingi matahari (revolusi) dalam waktu satu tahun.
sebagai akibat dari rotasi, separuh wajah bui dalam kondisi gelap, sedangkan separuh yang lain dalam kondisi terang, keadaan ini terus bergantian antar permukaan bumi.
meskipun demikian, perputaran ini tidak dapat diketahui oleh panca indera, seperti gerakan awan di udara.
sungguh wajah bumi akan tampak gelap dan terang.
kalo begitu, kenapa kita tidak menundukkan kepala karena keagungan Al-Qur'an yang lebih dahulu membawa informasi ini sebagai bentuk pengakuan atas mukjizat-Nya???
Penanggalan Siang
ilmu modern telah mengungkap bahwa malam meliputi bumi di semua tempatnya, di bagian bumi yang tengah berada dalam keadaan siang, udara yang meliputi bumi tampak terang serupa penutup tipis seperti kulit, jika berputas, bumi menanggalkan keadaan siang yang tipis yang terbentuk oleh pantulan-pantulan sinar matahari pada lapisan atmosfir bumi dengan perputaran ini, terjadi siang dan malam, Allah SWT berfirman ;
"Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagimereka adalah malam, kami tanggalkan siang dari (malan) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam kegelapan)"
(QS. Yasin : 37)
Gravitasi
Allah SWT berfirman,
"Bukankah kami jadikan bumi untuk (tempat) berkumpul (kifatan), bagi yang masih hidup dan yang sudah mati ?"
(QS. Al-Mursalat : 25 - 26)
kata kifatan dalam ayat tersebut diambil dari kata kafata yakfitu kiftan, yang berarti menarik, menggenggam dan mengumpulkan, diantara sifat bumi adalah menarik, mengumpulkan dan menggenggam.
ayat ini mengisyaratkan tentang gravitasi dengan jelas, setiap sesuatu yagn berada di atas permukaan bumi akan tertarik ke arah bumi.
berat suatu benda itu pada hakekatnya adalah gaya gravitasi bumi terhadap benda tersebut.
berat suatu benda adalah ukuran berat yang ada di bumi.
suatu benda dengan berat 100 kg diatas bumi akan menjadi 1/6 nya hika berada di bulan.
manusia yang beratnya 60 kg diatas bumi, menjadi 10 kg jika berada di bulan, berat suatu enda yang berada di atas permikaan bulan adalah gaya gravitasi bulan terhadap benda tersebut. Allah berfirman,
"Bukankah kami jadikan bumi untuk (tempat) berkumpul (kifatan), bagi yang masih hidup dan yang sudah mati ?"
(QS. Al-Mursalat :25 - 26)
bagaimana kehidupan ini jika tida ada gaya gravitasi?
bagaimana air tetap berada diatas permukaan bumi jika bumi tidak menariknya?
bagaimana udara tetap bersama dengan bumi jika bumi tidak menariknya?
jika bumi tidak menariknya, udara akan tetap diam sedangkan bumi bergerak, bergeraknya bumi dan diamnya udara akan memunculkan arus angin yang kecepatannya > 1600 km/jam
kecepatan ini cukup untuk menghancurkan segala sesuatu yang ada di atas permukaan bumi.
apakah yang menjadikan udara tetap bersama bumi? ini adalah gaya gravitasi
apakah yang menjadikan laut tetap melekat dengan bumi karena gaya gravitasi?
sesungguhnya tidak adanya berat adalah sesuatu yang mustahil. Allah berfirman,
"Bukankah Dia (Allah) yang telah menjadikan bumi sebagai temapt berdiam ..."
(QS. An-Naml : 61)
Allah menjadikan bumi berputar secara konstan dan menjadikan segala sesuatu tetap berada di atasnya dan tertarik olehnya.
berat-ringannya benda tidak lain hanyalah disebabkan oleh gravitasi, kehidupan tidakada gaya gravitasi yang menyebabkan benda memiliki berat,
sebagaimana orang menyangka bahwa bumi pada akhirnya menarik manusiake arahnya untuk menguburnya, Allah SWT berfirman,
"Bukankah kami jadikan bumi untuk (tempat) berkumpul (kifatan), bagi yang masih hidup dan yang sudah mati ?"
(QS. Al-Mursalat :25 - 26)
sesungguhnya manusia hidup terkait degnan bumi dan tertarik ke arahnya,
inilah pertimbangannya apakah artinya seseorang yang memiliki berat 80 kg?
artinya daya ketertarikannya kepada bumi seimbang degnan angka ini, Allah berfirman,
"Bukankah kami jadikan bumi untuk (tempat) berkumpul (kifatan), bagi yang masih hidup dan yang sudah mati ?"
(QS. Al-Mursalat :25 - 26)
Getaran-getaran/Gerakan Tanah
sheikh az-zandani mengatakan bahwa dalam sebuah konfrensi internasional di islamabad, salah seoarang ahli botani mengatakan bahwa ada ayat Al-Qur'an yang membawa hakikat-hakikat yang baru kita ketahui sekarang.
dia mengatakan bahwa pada tahun 1827, seorang ahli botani dari skotlandia bernama Robert Brown (21 Deseber 1773 - 10 Juni 1858) menemukan bahwa jika turun ketanah, air hujan menimbulkan getaran-getaran maksudnya butiran-butiran kecil tanah bergetas, ukuran terbesar dari butiran-butiran ini adalah 0,002 mm
butiran-butiran ini membentuk lapisan-lapisan dari bermacam-macam logam, lapisan-lapisan ini tersusun rapi.
jika air ujan menyusup di sela-selanya, bermacam-macam arus listrik terbentuk diantara butiran-butiran ini disebabkan oleh logam-logam tersebut.
disini terjadilah ionisasi (pengubahan ion atau molekul menjadi ion dengan menghilangkan atau menambahkan elektron), ion adalah partikel (atom atau molekul) yang bermuatan listrk, yang dihasilkan atau terbentuk dengan penghilangan atau penambahan elektron.
jika jumlah listrik dalam atom berkurang, ia menjadi ion positif, sedangkan jika bertambah ia menjadi ion negatif (pelajaran kimia waktu SMA)
ionisasi ini membuat butiran-butiran tersebut bergetar, maksudnya air dari berbagai arah di antara butiran-butiran ini menimbulkan getaran-getaran padanya, getaran ini mempunyai faedah besar karena lapisan tersebut saling bertumpuk secara rapi.
getaran ini mempunyai faedah besar karena lapisan-lapisan tersebut saling bertumpuk secara rapi, getaran menimbulkan celah bagi air untuk masuk diantara lapisan-lapisan ini.
jika air itu masuk diantara lapisan-lapisan, butiran-butiran ini tumbuh dan berkembang (rabat).
rabat berasal dari akar kata ar-riba' wa ar-rabw yang berartibertambah meski demikian ada pertambahan/kelebihan (riba) halal dan ada kelebihan haram.
riba (bertambah) yang terdapat dalam tanah ini adalah halal, butiran-butiran tersebut bertambah atau berkembang karena masuknya air diantara lapisan-lapisan ini,
jika dipenuhi air lapisan-lapisan ini menjadi penyimpanan air seolah-olah di dalam tanah itu ada kantong-kantong penyimpanan air yang terbuat dari logam, tumbuhan mengambil air selama dua atau tiga bulan.
dari mana tumbuhan mengambil air tentulah dari penyimpanan ini jika tidak ada penyimpanan ini, air akan terus kebawah di dalam tanah dan matilah tumbuhan-tumbuhan dalam waktu seminggu, penyimpanan-penyimpanan tersebut memberikan air
jika air hujan turun bergetarlah tanah.
siapakah yang menemukan ini?
yang menemukannya adalah seorang ahli botani yang bernama Robert Brown pada tahun 1827 getaran-getaran ini dinamakan "Getaran/Gerakan Brown (Brownian Motion)".
sebenarnya getaran semacam ini sudah ada sebelum Brown dilahirkan, para penulis sejarah ilmu hendaklah tidak mengatakan bahwa yang pertama menyebutkan hal ini adalah Brown,
jika mereka ingin adil, hendaklah mengatakan bahwa yang pertaa menyebutkannya adalah Al-Qur'an, Allah SWT berfirman,
"... Dan kamu lihat, bumi ini kering kemudian apabila telah kami turunkan air (hujan) diatasnya, bergetarlah (hiduplah) bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah"
(QS. Al-Hajj : 5)
siapakah yang memberitahu Nabi Muhammad SAW tentang informasi yang detail ini?
siapa yang memberitahu beliau rahasia-rahasia laut, apa yang ada di dalam tanah, lapisan-lapisan ruang angkasa, rahasia-rahasia langit dan rahasia-rahasia permulaan penciptaan?
siapakah yang memberi tahu semua itu kepada beliau?
bukankah Al-Qur'an ini adalah mukjiat yang paling besar?
jika melihat tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular yang berjalan, Anda anya melihat satu ayat (tanda kebesaran Allah) dan itu pun hanya terjadi di masa Nabi Musa hidup. Adapun Al-Qur'an, semuanya adalah tanda kebesarannya
setiap ayatdisana menunjukkan sumber dan ilmu tuhan. Allah berfirman,
"katakanlah (muhammad), siapakah yang lebih kuat kesaksiannya? katakanlah,'Allah, dia menjadi saksi antara aku dan kamu, Al-Qur'an ini diwahyukan kepada ku agar degnan itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai (Al-Qur'an kepadanya ...)"
(QS. Al-An'am : 19)
Kesimpulan
ketika bercampur dengan air, butiran-butiran tanah akan bergetar dan bergerak tanpa batas ke arah tertentu.
inilah makna tanah bergetar (ihtazzat).
proses pengendapan air di antara lapisan-lapisan ini menambahkan kekokohan dan ukuran butiran
inilah makna bertambah (rabat) setelah itu, tumbuhlah tumbuhan diatas permukaan tanah yang dari waktu ke waktu terus membesar dan akhirnya memberikan rezeki kepada manusia
semua tanda kebesaran Allah ini sesuai dengan pengaturan yang tersusun rapi dan dalam waktu yang tepat, semua ini terjadi karena merupakan ciptaan Allah SWT yang telah menciptakan segala sesuatu dengan tepat dan kokoh, Allah SWT berfirman,
"maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi setelah mati (kering). Sungguh, itu berarti Dia pasti (berkuasa) menghidupkan yang telah mati. Dan dia maha kuasa atas segala sesuatu".
(QS. Ar-Rum : 50)
Source Ensiklopedia Al-Qur'an & Sunah
0 komentar:
Posting Komentar